Senin, 02 Januari 2012

APAKAH PAHLAWAN MALUKU "PATTIMURA" BERAGAMA ISLAM ATAUKAH KRISTEN

Sekarang kita akan membahas tentang,kontrofersi  apakah PATIMURA beragama islam ataukah kristen??
kali ini ,dari hasil observasi yang saya baca dari sumbernya,saya hanya membuat rangkuman dengan 2 versi yaitu versi islam dan versi kristen!!!!

Langsung saja ga' pake lama  kita  ke topik pembicaraan !!




KAPITAN PATIMURA
(AHMAD LUSSY/THOMAS MATULESSY)

  • VERSI PEMERINTAH ( Kristen )

Pattimura, lahir di Saparua.Ia adalah putra Frans Matulesi dengan Fransina Silahoi. Adapun dalam buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan"

  1. kebenaran dari versi pemerntah (kristen)
  • Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy
  • pada saat proklamasi Haria tertera nama Thomas matulessy.
  • menurut ahli waris yang memegang,surat pengangkatan Pattimura sebagai pahlawan nasional,bahwa Patimura tidak kawin, yang membuat keturunan  adalah saudaranya johannis matulessy sehingga marga matulessy masih tetap ada.
  • keluarga dan beserta ahli warisnya beragama Kristen protestan.



 

  •  VERSI ORANG ISLAM
Menurut islam ,Kapitan patimura lahir di HUALOY,Seram selatan,wilayah Islam tahun 1783.Nama aslinya adalah AHMAD PATTIMURA LUSSY.Beliau merupakan bangsawan dari kerajaan islam Suhulau.
nama panggilan sehari-hari adalah Mat lussy,Menurut sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara, Pattimura adalah seorang Muslim yang taat. Selain keturunan bangsawan, ia juga seorang ulama.Data sejarah menyebutkan pada masa itu,pemimpin perang adalah seorang bangsawan atau ulama,menurut Ahmad Mansyur Suryanegara ,pada masa itu kerajaan di maluku semua mayoritasnya memeluk agama ISLAM.


  1. Kebenaran dari versi orang islam.
  • Marga PATTIMURA adalah mayoritas islam
  • Matulessy sebenarnya bukan marga melainkan nama  Ahmad lussy (Mat lussy)
  • penjajah portugis,belanda dan inggris beragama kristen,dan mereka juga ingin menyebar kepercayaan mereka kepada orang maluku,jika mayoritas maluku beragama kristen pastilah mereka tidak melakukan perlawanan,tetapi jika beragama islam pastilah mereka melakukan perlawanan karna selain membawa penderitaan juga ingin merubah kepercayaan mereka.
  • Orang-orang arab menyebut maluku yaitu " Jaziratul Muluk (Negeri Raja-raja)"













heemp,gimana pendapat atau sarannya.....??
karna ini masih dipertanyakan....kita juga belum tau apakah Patimura beragama Islam atau kristen!!!

YANG JELAS DIA ORANG MALUKU,KITA PATUT BANGGA.

terimakasih.
jika ada komentar atau saran silahkan tulis di kotak di bagian bawah!
karna kami sangat menghargai komentar dan saran anda!



AMBON MANISE

20 komentar:

  1. anda sendiri beragama apa gan

    BalasHapus
  2. menurut saya tidak perlu dipermasalahkan dia agama apa, semoga amal dan ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Esa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. anda benar, tapi tetap saja kebenaran harus diungkap... paling tidak seperti diatas pembuat artikel sudah menampilkan 2 versi, sementara itu cukup.

      Hapus
  3. tidak perduli kapitang Pattimura mau beragama apa yg pasti waktu perang melawan belanda kapitang Patiimura tidak berperang sendiri dia pasti berperang bersama teman2 dan saudaranya orang maluku yg beragama muslim nasrani dan kepercayaan lama (salam,sarani,kakehang). tidak mungkin dia bertempur sendiri melawan belanda titik, Viva Maluku

    BalasHapus
  4. Yang jelas pattimura dan kawan2 berjuang melawan kristen (portugis) tull?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg dilawan bukan agama ny tapi sikap penjajahan nya.karena keburukan sikap bukan karena agama nya tapi karena pribadi manusianya. Paman Nabi Muhammad saw tidak betagama islam tapi sikap ny sangat baik terhadap Nabi Muhammad saw. Jika yakin islam adalah agama yg paling benar,jangan lalu menyalahkan agama yg lain. Cukup di yakini saja lalu bersikaplah yg baik seperti tuntunan dalam islam.

      Hapus
    2. Yg dilawan bukan agama ny tapi sikap penjajahan nya.karena keburukan sikap bukan karena agama nya tapi karena pribadi manusianya. Paman Nabi Muhammad saw tidak betagama islam tapi sikap ny sangat baik terhadap Nabi Muhammad saw. Jika yakin islam adalah agama yg paling benar,jangan lalu menyalahkan agama yg lain. Cukup di yakini saja lalu bersikaplah yg baik seperti tuntunan dalam islam.

      Hapus
  5. salut analisa nya gan..

    BalasHapus
  6. Lebih logis, patimura itu muslim gan.... karna dari cerita yg udah2, orang kristen cenderung berkomplot dgn belanda sbb tanpa belanda mereka gak akan mgenal kekeristenan.

    Emangnya waktu itu siapa yg menggaji pendeta klo bukan belanda????

    Ayoooo berpikir

    BalasHapus
    Balasan
    1. logika anda belepotan gan...

      Hapus
    2. Saya mau beri komentar utk cerita Ahmat Lussy ini, yang dikarang oleh Suryanegara, yang dari namanya saja bukan orang maluku..

      tahukah anda setiap marga di Maluku mempunyai sejarah dan arti masing2.. ? Bisakah si suryanegara ini menjelaskan menganai keluarga Matulessy yang tersebar di berbagai negeri di Maluku tengah yang sempat merubah marga mereka,karena Belanda memusuhi setiap marga Matulessy ? Bisakah dia menjelaskan adanya rumah tua keluarga Matulessy di Negeri (desa) Haria, pulau Saparua yang masih menyimpan barang2 peninggalan sang Kapitan ?

      Selain itu, sedikit pendapat soal kristen vs kristen, dll. Kristen itu masuk indonesia di abad ke 7 dari pedagang India. Bukti sejarahnya di Sibolga Sumatra Utara.Apakah pernah diajarkan dalam sejarah indonesia?TIDAK.Kenapa?

      Mungkin juga Anda harus baca sejarah tentang Wolter M.

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Ahmad Mansyur Suryanegara itu sekalipun profesor dia muslim fanatik, tdk heran klu dia claim seperti itu.
    Dia memang pernah mndapatkan kritik dan dinilai sdh tdk lagi obyektif dlm tulisan2nya.
    Sekalipun alm Thomas Matulessy (Pattimura) tdk pernah menikah tapi keturunannya (anak buyut keponakannya) Marcellina Matulessy dan Albert Matulessy yg berkarier sbg seorang perwira polisi sdh pernah membantah bhwa Pattimura adlh seorg muslim dg menunjukkan dokumen2 silsilah keluarga Thomas Matulessy yg seorg kristen protestan dan memang seperti itulah yg juga saya pelajari dari semenjak masih duduk di bangku SD - SMA.
    Sayang sekali tdk ada tanggapan dari Prof. Suryanegara sehingga bbrpa kalangan menilai Prof. Suryanegara tdk memiliki sikap seorg ilmuwan sejati yg seharusnya tdk mengotori prinsip2 seorg ilmuwan yg hrs bisa bersikap netral.

    Beberapa thn belakangan ini entah kenapa terlihat jelas memang ada upaya2 utk mengaburkan sejarah dg menyudutkan umat beragama tertentu agar terkesan tdk memiliki andil memerdekakan bangsa Indonesia. Di dunia maya selain Pattimura juga bnyk beredar tentang pencipta lagu Indonesia Raya WR Soepratman yg adlh seorg katolik di claim sbg seorg muslim jga. Candi Borobudur jga di claim oleh KH Fahmi Basya sbg milik umat muslim krn merupakan peninggalan nabi Sulaiman. KH Fahmi Basya yg seorg dosen matematika di UIN Syarif Hidayatullah Jkt mendapatkan kritikan tajam dari para sejarawan utk claimnya itu.
    Saya sbg seorg muslim merasa dipermalukan dg claim2 seperti itu yg justru merendahkan islam dan membuat muslim terlihat bodoh dan terkesan hanya pandai bikin fitnah. Janganlah krn ego utk menaikkan harkat agama yg kita anut lalu kita melakukan hal2 yg tercela dengan mengaburkan sejarah yg malah membuat cendekiawan muslim ditertawakan dan dipertanyakan kapabilitasnya. Agama islam tdk perlu dinaikkan harkatnya aplgi dg cara2 seperti itu krn agama islam adlh agama yg bermartabat.
    Jangan sekali2 berusaha menghapus fakta sejarah bhwa Republik Indonesia memang terbentuk sbgai buah perjuangan bangsa2 di Nusantara dg berbagai pemeluk agama yg melebur menjadi satu, penghapusan/pengaburan fakta sejarah suatu bangsa adlah tindak kejahatan dan pembodohan belaka!.
    Tidak usah pula meng-hitung2 umat beragama apa yg lbh banyak andilnya, semua punya peran & jasa serta saling melengkapi.
    Yg HARUS diwaspadai itu justru faham islam radikal dari Timur Tengah yg meng-obok2 NKRI dan meracuni pikiran muslim Indonesia terutama generasi mudanya sehingga menjadi WNI tpi anti Pancasila dan malah ngotot utk menerapkan syariat islam.

    Usia saya sdh kepala 6 dan saya merasa malu ketika membaca komen seorg netizen yg msh belia terkait claim2 bodoh seperti itu dg mengatakan :"Gue hanya tinggal tunggu kapan muslim mau claim BABI juga ternyata penganut islam!".
    Ini benar2 komentar seorg anak muda yg sangat menohok dan harus menjadi renungan umat muslim Indonesia yg belakangan ini seperti kehilangan arah dan kepercayaan diri sampai malah melakukan hal2 yg tidak terpuji. Saya pribadi merasa sedih dan sangat prihatin dg sikap generasi muda Indonesia yg semakin luntur nasionalismenya dan sangat intolerant krn fanatisme agama.

    Salam Bhinneka Tunggal Ika!

    BalasHapus
  9. Mengaku seorang muslim tapi masih menyebut orang lain sebagai muslim fanatik! Hei bung, tidak ada yang namanya muslim fanatik, yang ada hanyalah muslim dan munafikun, tinggal anda sendiri lebih cocok ikut golongan yang mana. Rasanya sih lebih pas golongan kedua deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loh memang benar kok muslim fanatik. Kok malah menyudutkan sih. Lagian juga bukan orang maluku tapi seakan akan mengerti soal sejarah marga tertentu. Jangan memaksakan suatu sejarah diselipkan dengan agama. Apa karena sudah merdeka lalu nyaman untuk merasa andil dalam perjuangan tapi andil hanya untuk islam. Manusia kayak gini yg gak mau menerima sejarah. Alih2 meluruskan sejarah.

      Hapus
    2. He...he.... banyak lho Muslim yg seksualitas spt itu...

      Hapus
    3. He...he.... banyak lho Muslim yg seksualitas spt itu...

      Hapus
  10. Kapitan Pattimura
    adalah sebuah gelar yang diberikan.
    kalau kita telusuri daerah/negri asli maluku, maka akan kita dapati nama lain dari negeri tersebut (Kamarian:Amalohy, Tihulale:Amalessy, Rumahkay:Amakele) dan jika di tanya, nama lain tersebut merupakan Pemimpin/Kapitan negeri yang diberikan gelar sesuai Kelebihan Mereka pada saat itu dan Kapitan tersebut memiliki Nama lain sesuai dengan Marga/Fam darah tersebut.
    jadi dapat di simpulkan Bahwa Kapitan Patimura adalah Gelar yang diberikan kepada Thomas Matulessy.

    BalasHapus
  11. Saya banyak punya temen muslim, tapi gak fanatik, nyetizen muslim yang saya lihat sih kebanyakan ngotot tentang agamanya sendiri, seakan akan sedunia ini jadi muslim. Bung, tiap agama itu mengajarkan kebaikan, kasih, dan perdamaian, tapi jika anda tidak memiliki sifat toleran silahkan saja anda ikut jalan ISIS, karena sifat intoleran tersebut timur tengah menjadi kacau balau, sekarang tinggal tunggu indonesia saja yang kacau balau. Salam NKRI

    BalasHapus
  12. Banyak toko kristen yg tdk disebutkan agamanya apa dalam sejarah indonesia.
    Terlebih pada toko2 pahlawan revolusi banyaaaaakkkk sekali toko Kristiani yg dari namanya aja uda keliatan itu kristen, tapi dlm penulisan profil mereka tdk disbutkan agamanya apa.
    Tapi kalau toko Islam pasti di sebutkan bagus2.
    Luar biasa, smua ini disebabkan karna kristen minoritas dan yg menulis sejarah adalah mereka yg mayoritas.

    Kasian Negera yg dibangun atas pondasi yg kuat yg terdiri dari banyak unsur, kelompok, ras dan agama ini dipelintir dengan cara tdk sehat.

    Liat aja, ada lagi dlm artikel media islamik memuat sejarah versi islam yg mengatakan kalau pati gajamada yg Liar biasa itu konon katanya agamanya juga islam.
    Ini namanya islamisasi minoriti alias espansi islamik terhadap budaya asli indonesia yg dibangun atas dasar perbedaan latar belakang toko.

    Dan asal kita tahu saja, bung karno perna berkata pada gurunya : "kenapa nusantara yg dulu dikenal sebagai bangsa yg kuat dan ditakuti barat, sekarnag begitu mudah di adu domba..? Gurunya menjawab : karena di nusantara terlalu mementingkan kelompok masing2 dan tdk adanya kesepahaman antara kelompok minoritas dan kelompok mayoritas.

    Maka dari itulah bung karno berfikir kalau dibutuhkan satu kesepahaman yang NASIONALIS lalu di carinyalah semboyan yg begitu Nasional yaitu "Binneka Tunggal Ika " yg artinya berbeda2 tetapi tetap satu Tujuan/Juah.

    Pancasila pun di rumuskan. Dengan dasar dari Binneka Tunggal Ika.


    Laaaa....sekarang stelah Indonesia merdeka dan kita penerus bangsa hanya menikmati saja, bukannya bersyukur mala memperdebatkan hal yg gak penting yg bahkan berpotensi memeca bela NKRI...lahirnya gerakan2 Radikalisme di indonesia tdk terlepas dari Propaganda alias hasutan dari bangsa asing yg mau kalau kita NKRI tercinta kembali seperti dulu yaitu TERJAJAH dan tidak merdeka...

    Mari sodara2 qw sebangsa dan setanah air, Agama-mu agama-mu dan agama-ku agama-ku....kita smua dari awal uda beda...tapi bukan itu yg akan memecahkan bangsa ini.

    Justru dari perbedaan itulah kita menjadi satu...bukan menyatukan pikiran melainkan Bersatu untuk berfikir bersama2....

    Wassalam...

    BalasHapus